- Back to Home »
- Pemeliharaan Tanaman Sawit
Posted by : Rio
Senin, 05 Mei 2014
K KASTRASI
Kastrasi yaitu: pembuangan bunga bunga pertama baik jantan maupun betina
serta buah-buah pasir pada tanaman Kelapa Sawit yang belum siap untuk memasuki
masa panen normal. Masa panen normal yaitu: memasuki usia 12 bulan sejak mulai tanam.
Tujuan dari Kastrasi
yaitu :
· Memaksimalkan fase vegetatif pada tanaman sehingga, tanaman menjadi kokoh
pada fase Generatif.
· Mencegah terserangnya Hama Penyakit pada tanaman
Biasanya hama yang
menyerang buah adalah Ulat Terataba
Kastrasi mulai di
hentikan 6 bulan sebelum tanaman memasuki masa panen. Jika pada usia tanaman 24
bulan tanaman sudah panen, di usia 12 bulan tanaman mulai dilakukan Kastrasi
& memasuki usia 18 bulan Kastrasi sudah di hentikan.
PRUNING
Pruning atau pemangkasan
adalah pembuangan pelepah- pelepah yang sudah tidak produktif / pelepah kering
pada tanaman kelapa sawit. Pruning / pemangkasan merupakan termasuk dalam
kegiatan persiapan panen.
Pruning atau
pemangkasan dilakukan dengan tujuan untuk :
· Memangkas pelepah yang sudah tidak produktif.
· Mempermudah di dalam proses pemanenan serta
pengutipan brondolan.
· Mempertahankan jumlah pelepah setiap pokoknya minimal 56-64 pelepah.
· Sanitasi ( Menjaga kebersihan ) tanaman agar tidak diserang oleh Hama &
Penyakit.
Pruning perlu dilakukan untuk menjaga jumlah pelepah yang optimal yang
berguna untuk tempat munculnya bunga & pemasakan buah.
Pruning dilakukan
setelah dilakukan kastrasi & tanaman sudah mulai memasuki tahap awal panen.
Teknis pruning dilakukan dengan cara :
Ø Memangkas pelepah searah dengan arah spiral / letak alur pelepah.
Supaya hasil dari pangkasan terlihat rapi.
Ø Memangkas pelepah yang tidak produktif, dengan ciri-ciri :
· Pelepah yang sudah tua dan kering
· Pelepah sudah tidak dijadikan
pelepah songgo ( minimal songgo 2).
Ø Memangkas pelepah secara mepet & tepat pada bagian bawah pangkal
pelepah. Pelepah harus dipangkas mepet dengan tujuan untuk mencegah
tersangkutnya brondolan pada pelepah.
Ø Menyusun pelepah hasil sisa pangkasan di Gawangan Mati atau disusun
di antara pokok tanaman & dipotong menjadi 3 bagian.
PIRINGAN
Piringan merupakan daerah yang berada di sekitar pokok kelapa sawit yang berbentuk
lingkaran dengan diameter ± 4 m. Pada setiap pokok kelapa sawit harus di beri
piringan dengan Tujuan :
Ø Memudahkan dalam proses pemanenan.
Ø Memudahkan dalam pengutipan brondolan & perawatan tanaman.
Ø Mencegah terjadinya Hama & Penyakit pada tanaman.Khususnya
hama yang menyerang buah yaitu: Ulat Terataba
Dalam
pembuatan piringan biasanya dilakukan secara manual terlebih dahulu setelah itu
dilakukan secara chemis. Dengan manual biasanya untuk membentuk piringan pada
pokok sesuai dengan diameter yang di tentukan,dengan membabat gulma yang tumbuh
di sekitar piringan
Setelah piringan pada setiap pokok sudah mulai terbentuk kemudian dilakukan
secara chemis dengan menyemprot gulma yang tumbuh dengan larutan herbisida.
Apabila pada setiap pokok sawit sudah di beri piringan dapat memudahkan
pemanenan & sekitar pokok sawit tidak terlihat gulma yang tumbuh sehingga
pokok sawit dapat mampu menyerap berbagai unsur hara di sekitar piringan. Lebar
piringan menurut umur sawit :
Ø Tanaman umur 2-6 bulan lebar piringan jari jari 60 cm,
Ø Tanaman umur 6-12 bulan lebar piringan jari jari 75 cm,
Ø Tanaman umur 12-24 bulan lebar piringan jari jari 100 cm,
Ø Tanaman umur 24-36 bulan lebar piringan jari jari 100-125 cm,
Ø Tanaman umur lebih dari 24 bulan laebar piringan jari jari 200
cm.
Pasar pikul
Pasar pikul yaitu: Jalan / akses panen yang di buat diantara dua jalan
jaluran tanaman. Pembuatan pasar pikul dilakukan pada persiapan panen, sehingga
dapat memudahkan didalam proses pemanenan, terutama pada proses pengangkutan
TBS dari dalam blok ke TPH. Pada setiap pasar pikul biasanya memiliki ukuran
dengan lebar ±1,2 m
Pada setiap blok
tanaman kelapa sawit perlu diberi pasar pikul dengan Tujuan untuk :
Ø Sebagai jalan panen
Yang digunakan untuk mengangkut
& mengeluarkan buah yang telah di panen untuk di susun di TPH.
Ø Sebagai tempat sementara untuk meletakkan buah yang telah di
panen dari setiap pokok, supaya buah yang telah di panen tidak tertinggal.
Dalam pembuatan pasar
pikul dapat di lakukan dengan 2 cara:
v Dengan cara Manual
· Membersihkan
gulma pada daerah yang akan di buat pasar pikul
· Meratakan
tanah daerah yang akan di buat pasar pikul selebar 1.2.
v Dengan cara mekanis
Pembuatan pasar pikul
dengan cara mekanis, dapat di lakukan di 2 areal, yaitu :
· Pada areal daratan
Pembuatan pasar pikul
di arel ini menggunakan alat berat berupa Buldozer. Cara pembuatannya dengan
meratakan tanah yang berada pada daerah yang akan di buat Pasar pikul.
· Pada areal Low Land
Pembuatan pasar pikul
di arel ini, cara pembuatannya dengan meratakan & membentuk jalan yang
dibuat di antara 2 jaluran tanaman. Alat berat yang biasa di gunakan yaitu ;
Excavator & Buldozer