Posted by : Rio Minggu, 04 Mei 2014







A. Penyimpanan Sosial
Penyimpanan merupakan sisi negative dari bentuk perilaku positif menurut Bruce J, Cohen, ukuran yang menjadi dasarnya penyimpangan bukan baik atau buruk, benar atau salah menurut pengertian umum, melainkan berdasarkan ukuran norma dan nilai sosial suatu masyarakat. Penyimpangan sosial pada umumnya dikaitkan dengan hal-hal yanga negatif.
1. Bentuk-Bentuk Penyimpangan
     a. Penyimpangan Individu
Dilakukan oleh individu yang menolak norma yang berlaku dalam masyarakat. Biasanya penyimpanan dilakukan tanpa bersama orang lain. Pelaku bertindak secara sendiri.
       b. Penyimpana Kelompok
Dilakukan oleh sekelompok orang yang tunduk pada norma kelompoknya yang bertentangan dengan norma yang berlaku dalam masyarakatnya. Penyimpangan kelompok ini terjadi dalam subkebudayaan yang menyimpang dalam masyarakat.
2. Latar Belakang Terjadinya Perilaku Menyimpangnya.
        Latar belakang terjadinya prilaku penyimpangan dapat disebabkan oleh proses sosialisasi yang tidak sempurna atau tidak berhasil. Seseorang yang tidak berhasil dalam proses sosialisasi tidak memiliki perasaan bersalah setelah melakukan penyimpangan.
Terbentuknya prilaku penyimpangan yang dipengaruhi oleh beberapa hasil sosialisasi nilai subkebudayaan menyimpang yang dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti fektor ekonomi, selain faktor ekonomi, faktor agama juga dapat mempengaruhi pembentukan penyimpangan.
3. Faktor – Faktor Penyebab Penyimpangan Sosial
            a. Faktor Dari Dalam
Faktor penyimpangan sosial yang berasal dari dalam adalah intelegensi atau tingkat kecerdasan, usia, jenis kelamin dan kedudukan seseorang dalam keluarga.
            b. Faktor Dari Luar
Faktor luar penyebab penyimpangan sosial adalah kehidupan rumah tangga atau keluarga, pendidikan disekolah, pergaulan dan media masa.
 4. Jenis – Jenis penyimpangan Sosial
            a. Tawuran atau Perkelahian Antar Pelajar
Perkelahian termasuk prilaku menyimpang karena bertentangan dengan norma dan nilai-nilai masyarakat.
              b. Penyalahgunaan Narkotika, Obat-Obat Terlarang dan Minuman Keras
Penyalahgunaan narkotika adalah penggunaan narkotika tanpa izin dengan tujuan hanya untuk memperoleh kenikmatan. Penggunaan narkotika yang tidak sesuai dengan norma dan tujuannya tidak untuk kepentingan yang positif, termasuk tindakan penyimpangan.
               c. Hubungan Seks di Luar Nikah, pelacuran dan HIV/AIDS
Hubungan seksual diluar nikah merupakan tindakan penyimpangan atau tidak dibenarkan oleh masyarakat. Contoh hubungan seks diluar nikah adalah tinggal serumah tanpa status menikah, pelacuran dan pemerkosaan.
                d. Tindakan Kriminal
Tindakan criminal adalah tindakan kejahatan atau tibdakan yang merugikan orang lain dan melanggarnorma hukum, norma sosial dan norma agama.
e. Penyimpangan Sosial
Penyimpangan ini meliputi homoseksual, lesbian dan transeksual. Homo seksual adalah kecenderungan seorang laki-laki untuk tertarik pada jenis kelamin yang sejenis, sedangkan lesbian adalah sebutan bagi wanita yang secara seksual tertarik pada jenis kelamin sesame wanita.

A. Upaya pencegahan Penyimpangan Sosial
1. Keluarga
Keluarga merupakan faktor penentu bagi perkembangan atau pembentukan kepribadian seorang anak selanjutnya.
2. Lingkungan Tempat Tinggal dan Kawan Sepermain
Keadaan lingkungan yang tidak baik tersebut dapat memengaruhi seseorang untuk terlihat dan terpengaruh untuk melakukan penyimpangan sosial.


3. Media Massa
Tayangan acara “smack down” di salah satu televise swasta yang digugat akhir-akhir ini telah mempengaruhi anak-anak Indonesia berperilaku menyimpang.
B. Teori Mengenai Penyimpangan
1. Teori Differential Association
Menurut pandangan teori ini penyimpangan sosial bersumber pada pergaulan yang berbeda. Penyimpangan terjadi melalui proses alih budaya.

2. Teori Labeling
Menurut teori ini, seseorang menjadi menyimpang karena proses labeling, pemberian julukan, cap, etiket dan merek yang diberikan oleh masyarakat kepada seseorang.

3. Teori Marton
 Teori ini berdasarkan sumber penyimpangan dari struktur sosial. Menurut Marton struktur sosial tidak hanya menghasilkan perilaku konformis.

4. Teori Fungsi Durkheim
Dalam pandangan teori ini bahwa keseragaman dalam kesadaran moral semua anggota masyarakat tidak mungkin terjadi. Bahkan menurut Durkheim kejahatan itu perlu, agar moralitas dan hukum itu berkembang secara normal.

5. Teori Konflik
Penganjur teori ini adalah Karl Marx. Ia mengemukakan bahwa kejahatan erat terkait dengan perkembangan kapitalisme. Menurut teori ini, apa yang merupakan prilaku menyimpang hanya dalam pandangan kelas yang berkuasa untuk melindungi kepentingan mereka.







Leave a Reply

Subscribe to Posts | Subscribe to Comments

Popular Post

Profil

Foto saya
MOJOAGUNG, JOMBANG/JAWA WETAN, Indonesia

Pengikut

Diberdayakan oleh Blogger.

- Copyright © BLOG_GOBLOG -Metrominimalist- Powered by Blogger - Designed by Johanes Djogan -